Seberapa Pentingkah Literasi Numerasi pada Generasi Muda Indonesia?

admin

Oleh : Abdullah Khairul Fattah

Semarang: Dalam 3 hari berturut-turut 122 sekolah yang di wakili oleh Wakil Kepala Kurikulum di tingkat SMP dan SMA se-Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Orientasi Teknik Literasi Numerasi di Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Tengah. Hal ini dilakukan karenanya merosotnya nilai rapor siswa khususnya di Bidang Literasi dan Numerasi. Sehingga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk kembali meningkatkan literasi Numerasi siswa di tengah berkembang pesatnya dunia teknologi yang membuat segalanya menjadi lebih mudah.

Dalam 3 hari tersebut kita digembleng untuk memamahi betul bagaimana literasi numerasi menjadi bagian penting yang mesti siswa miliki. Kalau selama ini menjadi tanggung jawab dari Guru Bahasa Indonesia terkait Literasi dan Guru Matematika terkait numerasi maka kedepannya bagaimana literasi numerasi menjadi tanggung jawab bersama satuan pendidikan yang ada disekolah baik dimulai kepala sekolah, staff sekolah, semua guru mata pelajaran hingga komite sekolah dan wali siswa. Artinya menjadi tanggung jawab bersama dalam membentuk ekosistem yang baik demi mewujudkan generasi yang cerdas dan berkarakter di masa depan. Jika tingkat literasi numerasi generasi rendah maka kebodohan dan kemiskinan menjadi nyata.

Di abad ke-21 ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah kebutuhan untuk menguasai enam literasi dasar. Hal Ini meliputi literasi bahasa, matematika, sains, digital, keuangan, dan budaya. Dengan mengasah keterampilan ini, kita dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, Solutif, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.

Matematika keahlian dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda, kemampuan literasi matematika tidak hanya memengaruhi kepribadian seseorang tetapi juga memainkan peran penting dalam memecahkan masalah. Dari berbelanja hingga menyimpan uang, memutuskan kapan belajar, mengetahui berat dan tinggi tubuh kita.  semua aspek ini membutuhkan kekuatan angka. Namun, kenyataannya adalah banyak generasi muda saat ini kurang memiliki keterampilan matematika. Bahkan sudah duduk di SMA pun masih ada yang tidak hafal kali-kali 1-10. Dan di sinilah peran kita bersama untuk meperbaikinya dengan membangun ekosistem yang baik di lingkungan sekolah dan keluarga.

Bagaimana caranya supaya generasi masa depan memiliki keahlian yang bagus? Kemampuan numerasi yang harus dikembangkan karena numerasi adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan angka dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan untuk menerapkan konsep matematika dalam situasi praktis, menganalisis data, membuat keputusan yang berdasarkan informasi. tanpa pemahaman numerasi kita tidak akan bisa memahami angka atau menganalisis data. Itu akan menjadi kekacauan dalam hidup kita seperti mengelola keuangan pribadi hingga memahami statistik dalam berita.

Sekolah memainkan peranan penting dalam mempromosikan numerasi dengan menggabungkannya dalam kurikulum pembelajaran disemua mapel. Dengan mengadopsi metode pengajaran interaktif, seperti kegiatan praktik, permainan, dan contoh-contoh kehidupan nyata, pendidik dapat membuat numerasi lebih berhubungan dan menyenangkan bagi siswa.

Menurut survei Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia menempati peringkat 62 dari 70 negara dalam hal literasi. Kita hampir berada di dasar daftar bangsa yang masyarakatnya tidak suka membaca. Namun, kita unggul dalam infrastruktur untuk mendukung budaya suka membaca. Bagaimana dengan kondisi saat ini? Nampaknya di abad ke-21, orang Indonesia khususnya generasi muda agak enggan membaca. Teks panjang sering dianggap membosankan, sedangkan bentuk informasi yang lebih singkat dan ringkas, seperti tabel, diagram, grafik, dan bagan serta video, lebih disukai.

Peran gurulah yang sangat dibutuhkan dengan meningkatkan program pelatihan, karena Guru adalah pahlawan sebenarnya yang memiliki kekuatan untuk membuat rencana pelajaran menarik, menggunakan teknik pengajaran inovatif, dan menginspirasi bagi siswa mereka.

Pentingnya Kemampuan Berhitung untuk Generasi Mendatang dan rendahnya tingkat kemampuan berhitung di negara ini mengharuskan kita untuk membahas strategi dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa supaya semakin literat dalam mengisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

Hal yang bisa kita kerjakan adalah menjadikan sosial media sebagai tools yang dapat membantu mempromosikan kemampuan berhitung. Kita dapat menggunakan berbagai platform untuk berbagi postingan informatif, kuis interaktif, dan soal-soal matematika yang menyenangkan seperti game matematika, teka-teki, dan kegiatan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Meningkatkan program pelatihan guru, menyediakan sumber daya dan alat yang dibutuhkan serta memberdayakan guru-guru mapel lainnya agar lebih percaya diri dan kompeten dalam memasukan  kemampuan berhitung dimata pelajarannya.

Terakhir, mari pastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama terhadap sumber daya pendidikan. Pendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi beberapa orang saja. Dengan menyediakan bahan pendidikan dan peluang pendidikan berkualitas untuk semua siswa dari latar belakang atau lokasi mereka, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan literat berhitung.

Tinggalkan komentar